Hai luka
Mengapa kau begitu dalam menyayat?
Mengapa semakin hari pilu terasa?
Mengapa bekasmu tak kunjung hilang?
Hai luka
Mengapa dia tak perduli seduku?
Mengapa hatiku terasa ditusuk seribu sembilu
Mengapa dia justru bercumbu dengan damainnya yg baru?
Hai Luka
Mengapa aku tak berontak saat waktu mengambilnya?
Mengapa aku membiarkan dia pergi bersama pelabuhannya?
Mengapa badanku terasa diborgol tak bisa melakukan apa apa?
Sungguh kejam kurasa
Atau hanya egoku saja
Kini kunciku sudah berkarat
Berkarat bersama sedu sedan
0 komentar:
Posting Komentar